Fungsi Hlookup dan Fungsi Vlookup merupakan bagian dari Fungsi Lookup
dan Referensi yaitu digunakan untuk pengolahan data dengan mencocokan
data dengan data pada tabel lainnya sebagai referensi.
Logika sederhana tentang
penggunaan fungsi Hlookup dan Vlookup pada
Microsoft Excel
adalah ketika Anda mencari nomor telepon seseorang di buku telepon,
Anda pasti akan mencari namanya terlebih dahulu baru kemudian melihat
nomor telephonenya. Dengan fungsi Hlookup dan Vlookup, Anda akan
mendapatkan nilai yang diinginkan berdasarkan kriteria yang Anda berikan
yang terlebih dahulu akan dicocokan pada tabel referensi yang ada.
Syarat penyusunan tabel yang digunakan sebagai referensi adalah pada
baris atau kolom pertama harus berdasarkan urutan dari kecil ke besar
yaitu jika pada baris atau kolom pertama berupa data angka atau nilai
maka urutannya harus -1,0,1 dan jika berupa data teks urutannya harus
A-Z.
Bentuk Penulisan Fungsi Hlookup dan Vlookup :
=HLOOKUP(lookup_value;table_array;row_index_num;range_lookup)
=VLOOKUP(lookup_value;table_array;col_index_num;range_lookup)
lookup_value = nilai atau teks sebagai dasar untuk pembacaan tabel
table_array = merupakan tabel referensi
row_index_num atau
col_index_num = nomor indeks baris
(row) atau kolom (col) pada tabel referensi yang berisi nilai yang kita
inginkan berdasarkan hasil pencocokan
range_lookup = bernilai True atau False
Masih bingung ? :-D
Contoh penggunaan fungsi HLOOKUP dan VLOOKUP :
Buka lembar kerja baru dan buatlah tabel seperti gambar berikut :
TABEL 1 merupakan tabel referensi yang disusun horisontal
TABEL 2 merupakan tabel referensi yang disusun vertikal
TABEL 3 dan TABEL 4 merupakan tabel yang mengandung nilai mengikuti tabel referensi
Penggunaan fungsi HLOOKUP dan VLOOKUP terletak pada bentuk tabel referensi yang kita gunakan.
Nah,
jika kita menggunakan tabel referensi dengan bentuk horisontal seperti
pada TABEL 1, maka fungsi yang kita gunakan adalah fungsi HLOOKUP dan
jika kita menggunakan tabel referensi yang berebentuk vertikal seperti
TABEL 2 maka fungsi yang digunakan adalah VLOOKUP.
TABEL 3 menggunakan TABEL 1 sebagai tabel referensi, dan TABEL 4 menggunakan TABEL 2 sebagai tabel referensi
Lihat TABEL 3 dan masukkan fungsi berikut pada cell berikut ini :
Cell
D12 masukkan fungsi
=HLOOKUP(C12;C3:G5;2)
Cell
D13 masukkan fungsi
=HLOOKUP(C13;C3:G5;2)
Cell
E12 masukkan fungsi
=HLOOKUP(C12;C3:G5;3)
Cell
E13 masukkan fungsi
=HLOOKUP(C13;C3:G5;3)
Artinya : Nilai Cell D12, D13, E12 dan E13 adalah nilai yang terletak
pada tabel referensi yang terletak pada range C3:G5 di baris ke-2 atau
baris ke-3, yang diambil berdasarkan nilai pada cell C12 atau C13.
Jika fungsi yang dimasukkan benar maka TABEL 3 akan terlihat seperti berikut :
Lihat TABEL 4 dan masukkan fungsi berikut pada cell berikut ini :
Cell
D17 masukkan fungsi
=VLOOKUP(C17;I4:K8;2)
Cell
D18 masukkan fungsi
=VLOOKUP(C18;I4:K8;2)
Cell
E17 masukkan fungsi
=VLOOKUP(C17;I4:K8;3)
Cell
E18 masukkan fungsi
=VLOOKUP(C18;I4:K8;3)
Artinya : Nilai Cell D17, D18, E17 dan E18 adalah nilai yang terletak
pada tabel referensi yang terletak pada range I4:K8 di baris ke-2 atau
baris ke-3, yang diambil berdasarkan nilai pada cell C17 atau C18.
Jika fungsi yang dimasukkan benar maka TABEL 4 akan terlihat seperti berikut :
Kelihatan masih ada yang kurang yah ??
Jika diperhatikan fungsi yang kita gunakan pada contoh diatas tidak
mengikutsertakan range_lookup sesuai dengan bentuk umum penulisannya.
range_lookup mempunyai nilai True dan False. Nah, pada contoh diatas
kita tidak menggunakannya maka range_lookup akan secara otomatis
bernilai True.
Nilai TRUE berarti akan mengambil nilai terdekat, dan nilai FALSE akan
mengambil nilai yang persis sama. untuk bagaimana perbedaan
penggunannya, Anda bisa mencobanya dengan menambahkan nilai TRUE dan
FALSE pada fungsi diatas dan lihat perubahannya. Misalnya pada Cell D12
masukan fungsi
=HLOOKUP(C12;C3:G5;2;TRUE) atau
=HLOOKUP(C12;C3:G5;2;FALSE) dan lihat perbedaan nya.